Selasa, 03 November 2015

Unsur-Unsur Alinea (Paragraf)
1.  Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
2.  Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
-          Deduktif : kalimat utama diletakan di awal alinea
-          Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
-          Variatif : kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir alinea
-          Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea.
3.   Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas.
4.  Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
-          Provokatif (menarik)
-          Berbentuk frase
-          Relevan (sesuai dengan isi)
-          Logis
-          Spesifik

Manfaat Alinea

Adapun beberapa manfaat alinea adalah sebagai berikut :
  1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
  2. Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
  3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
  4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil dan
  5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.
2. Pengembangan Alinea

a)      Cara pengembangan alinea dengan memanfaatkan logika induktif dan deduktif
Banyak cara yang dapat digunakan dalam menyampaikan pendapat, di antaranya secara induktif dan deduktif.Bentuk penyampaian pendapat atau penalaran pendapat secara induktif dan deduktif pun beraneka macam.
1.   Pengembangan paragraf Induktif
Pengembangan induktif dilakukan dengan menyebutkan permasalahan-permasalahan khusus dan berangsur-angsur menuju simpulan (permasalahan umum).
Ø  Jenis Pengembangan Induktif yaitu :
• Generalisasi
• Analogi
• Sebab-akibat (kausalitas)
• Generalisasi
Pengembangan secara generalisasi dilakukan dengan mengemukakan hal-hal khusus lalu menarik simpulannya secara umum.
Contoh :
- Jika dipanaskan, besi memuai.
- Jika dipanaskan, tembaga memuai.
- Jika dipanaskan, perak memuai.
- Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.

Contoh paragraf generalisasi
Untuk menjadi karyawan PT Digital Modern, syarat utamanya adalahsarjana. Akan tetapi, tidak cukup sarjana saja. Calon karyawan harus memiliki Indeks Prestasi bagus di Perguruan Tingginya, minimal 2,75.Calon karyawan juga harus menguasai salah satu bahasa asing, Inggris atau Mandarin. Jika semua persyaratan administratif sudah terpenuhi, mereka harus lulus serangkaian tes yang diselenggarakan oleh PT Digital Modern. Jadi, memang tidak mudah untuk dapat diterima menjadi karyawan PT Digital Modern.

• Analogi
Penalaran analogi dilakukan dengan cara membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi keduanya memiliki beberapa sisi persamaan.
Contoh paragraf analogi
Orang yang memiliki ilmu pengetahuan luas dan berpendidikan tinggi seharusnya bersifat seperti padi. Setangkai padi yang mulai berisi akan merunduk. Makin bernas bulir padi itu, makin merunduk tangkainya. Begitu pula manusia yang berilmu dan berpendidikan tinggi. Semakin ia berwawasan, semakin ia merendahkan hatinya seperti merunduknya setangkai padi yang berbulir bernas.
• Kausalitas
Penalaran kausalitas menunjukkan hubungan sebab-akibat atau akibat-sebab.
Contoh paragraf kausalitas
(sebab-akibat)

Penduduk dari daerah banyak yang hijrah ke Jakarta. Mereka terimingi-imingi oleh gambaran kehidupan mewah di Jakarta dan kemudahan mencari kerja. Akibatnya, Jakarta semakin penuh oleh pendatang.
Contoh paragraf kausalitas yang lain
(akibat-sebab)
Pengurusan KTP sangat mahal sehingga menimbulkan kegusaran masyarakat. Pasalnya, karena birokrasi yang  berbelit. Selain itu, masih kerap terjadi oknum-oknum mencantumkan biaya ini-itu untuk pengurusan KTP yang sebenarnya fiktif belaka.

2. Pengembangan paragraf Deduktif
Pengembangan deduktif menyampaikan hal-hal umum terlebih dahulu, lalu berangsur-angsur menjelaskan hal-hal khusus.
Contoh
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa teh mempunyai banyak manfaatMengonsumsi teh secara teratur dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. The juga menguatkan tulang dan mencegahpertumbuhan plak di permukaan gigi sehingga mencegah gigi berlubang. Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti air putih, teh juga melawan penyakit jantung.
Gagasan utama paragraf tersebut terdapat di awal paragraf (deduktif) yaitu  Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa the mempunyai banyak manfaat.
Ø  Jenis Penalaran Deduktif
• Silogisme
• Silogisme negatif
• Entimem
• Silogisme
Pada silogisme terdapat dua premis (pernyataan) dan satu simpulan. Kedua premis itu adalah premis umum (mayor) dan khusus (minor).
• Silogisme negatif
Silogisme negatif adalah sebuah silogisme yang salah satu premisnya bersifat negatif. Jika salah satu premisnya negatif, simpulannya juga negatif. Dalam silogisme negatif biasanya digunakan kata ‘tidak’ atau ‘bukan’.
• Entimem
Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Dari sebuah silogisme dapat dibuat entimemnya. Demikian pula sebaliknya, dari sebuah entimem dapat disusun silogisme.
b)     Macam- macam Alinea Menurut Cara Pengembangannya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar