Nama : Helda Ernawati
NPM : 13213995
Kelas : 3EA14
A.
LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH
Pada dasarnya, hal terpenting
yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan
ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik
adalah :
1. Pemilihan Topik/ Masalah untuk
Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam
penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata
cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah
tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik.
Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;
1. Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan
tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang
terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan
diantaranya;
1) Usahakan
merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
2) Ajukan pertanyaan
dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
3) Jika kita dapat
menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan
tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
b. Menentukan
Topik
Langkah pertama yang harus
dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji
dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
c. Menelusuri
Topik
Bila topik telah ditentukan,
kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat
sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
1) Fokuskan
topik agar mudah dikelola;
2) Ajukan
pertanyaan
1. Mengidentifikasi Pembaca Karya
Ilmiah
Kewajiban seorang penulis karya
ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara
menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum
menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan
kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis
ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
1. Menentukan Cakupan Isi Materi
Karya Ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan
jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.
II. PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK
PENULISAN KARYA ILMIAH
A.
MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK
TULISAN
Perpustakaan pada umumnya
menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai
bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus
kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak
sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju
adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang
encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.
1. Mencari
Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
Pencarian buku dengan cara
Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku
dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk
mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.
Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.
Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.
2. Memeriksa
Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
Setelah bahan pustaka terkumpul
kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik
yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;
a. Atur waktu
membaca
b. Bacalah
secara selektif
c. Bacalah
secara bertanggung jawab
d. Bacalah
secara kritis
3. Membuat
Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
Salah satu cara terbaik dan
paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu
indeks yang telah kita buat.
4. Membuat
Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
Disamping membuat catatan, kita
pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang
kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
5. Membuat
Kutipan
Kita harus mengutip dengan
persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika
pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita
ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
B. MELAKUKAN
WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN
Ada empat hal yang harus
diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek
penulisan karya ilmiah, yaitu;
1. Menentukan
orang yang tepat untuk diwawancarai
2. Mempersiapkan
pedoman wawancara
3.
Melaksanakan wawancara
4. Mengolah
hasil wawancara
TAHAP PROSES PENULISAN
Tahap Penulisan merupakan
perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan
setelah penulisan selesai.
§ Tahap Pra Penulisan
1. Pemilihan dan
pembatasan topik
2. Merumuskan tujuan
3. Mempertimbangkan
bentuk karangan
4. Mempertimbangkan
pembaca
5. Mengumpulkan data
pendukung
6. Merumuskan judul
7. Merumuskan tesis
8. Penyusunan ide dalam
bentuk karangan atau outline
§ Pemilihan Topik
# Apa yang akan kita tulis?
# Topik dapat diperoleh
dari berbagai sumber.
# Empat syarat:
keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
# Agar lebih fokus, topik
perlu dibatasi.
§ Tahap Penulisan Draf
–
Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
–
Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
–
Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada
aspek-aspek mekanik.
§ Tahap Revisi
–
Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan,
penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
–
Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau
berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi
dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
§ Tahap Penyuntingan
–
Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
–
Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
–
Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca,
istilah, kosakata, format karangan.
§
Tahap Publikasi
–
Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
–
Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
TAHAP EVALUASI
Tahap terakhir yaitu verifikasi
atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu
diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin
ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu
ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal
yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai,
tanpa menghilangkan esensinya.
Ada lima kriteria yang bisa
kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis sebagai berikut :
Fokus.
Apa yang Anda menulis tentang?
Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria ini adalah yang luas, berkaitan
dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari sepotong tulisan. Apakah topik Anda
sesuai untuk tugas? Apakah Anda tetap pada topik itu atau terlena pada garis
singgung tidak membantu? Apakah Anda berfokus terlalu teliti atau terlalu
banyak? Misalnya, esai tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya mungkin
terlalu luas untuk esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan lebih
baik menulis tentang pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.
Pembangunan.
Pembangunan berkaitan dengan
rincian dan bukti. Apakah Anda menyediakan cukup bahan pendukung untuk memenuhi
harapan pembaca Anda? Sebuah laporan penelitian yang tepat, misalnya, biasanya
mencakup banyak referensi dan kutipan untuk banyak karya lain yang relevan
beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkin akan mencakup rincian tentang,
komposisi penampilan, dan bahkan mungkin informasi biografis tentang seniman
yang melukisnya. Memutuskan apa rincian untuk menyertakan tergantung pada
penonton dimaksudkan sepotong. Sebuah artikel tentang kanker ditujukan untuk
anak-anak akan terlihat sangat berbeda dari satu ditulis untuk warga senior.
Organisasi
Organisasi, sering disebut
“pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak kertas. Secara tradisional,
kertas dibagi menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragraf terfokus pada
gagasan utama tunggal atau topik (kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan
paragraf yang halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir,
melayang di antara topik yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan
membingungkan.
Gaya
Gaya secara tradisional
berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan. Sebuah stylist yang
efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk penonton, tetapi juga bisa
menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah, metafora, irama, atau kiasan.
Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun untuk membuatnya
dengan baik.
Konvensi
Kriteria ini meliputi tata
bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain yang ditentukan oleh
konvensi atau aturan. Meskipun banyak siswa berjuang dengan konvensi,
pengetahuan tentang di mana untuk menempatkan koma dalam sebuah kalimat
biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang berharga untuk menulis di tempat
pertama. Namun demikian, kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan seorang
penulis brilian tampak ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan terkesan pembaca
seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar