Nama :
Helda Ernawati
NPM :
13213995
Kelas :
3EA14
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
2 #
Pengertian Hipotesis
Penelitian Menurut
Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang
merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Penelitian yang
merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pada penelitian kualitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan
dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji dengan
pendekatan kuantitatif.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis
yang baik :
· Hipotesis
harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua
variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap
turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana
perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
· Hipotesis
harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau
menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
· Hipotesis
harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada
permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang
sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar.
Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur
dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari
laporan penelitian sebelumnya.
· Hipotesis
Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan
yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan
sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan
hipotesis tersebut.
Jenis-Jenis Hipotesis
1. Hipotesis
dilihat dari kategori rumusannya
Dibagi menjadi dua
bagian yaitu (1) hipotesis nihil yang biasa disingkat dengan Ho (2) hipotesis
alternatif biasanya disebut hipotesis kerja atau disingkat Ha.
· Hipotesis
nihil (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh
antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubungan antara
tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.
· Hipotesis
alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh
antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat
pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD. Hipotesis alternatif ada
dua macam, yaitu directional Hypotheses dan non directional Hypotheses
(Fraenkel and Wallen, 1990:42 ; Suharsimi Arikunto, 1989:57).
· Hipotesis
terarah adalah hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana peneliti sudah
merumuskan dengan tegas yang menyatakan bahwa variabel independen memang sudah
diprediksi berpengaruh terhadap variabel dependen. Misalnya: Siswa yang diajar
dengan metode inkuiri lebih tinggi prestasi belajarnya, dibandingkan dengan
siswa yang diajar dengan menggunakan metode curah pendapat.
· Hipotesis
tak terarah adalah hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh peneliti tampak
belum tegas bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Fraenkel dan Wallen (1990:42) menyatakan bahwa hipotesis tak terarah itu menggambarkan
bahwa peneliti tidak menyusun prediksi secara spesifik tentang arah hasil
penelitian yang akan dilakukan. Contoh: Ada perbedaan pengaruh penggunaan
metode mengajar inkuiri dan curah pendapat terhadap prestasi belajar siswa.
2. Hipotesis
dilihat dari sifat variabel yang akan diuji.
Dilihat dari sifat
yang akan diuji, hipotesis penelitian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
(1) hipotesis tentang hubungan dan (2) hipotesis tentang perbedaan.
Hipotesis tentang
hubungan yaitu hipotesis yang menyatakan tentang saling hubungan antara dua
variabel atau lebih, mengacu ke penelitian korelasional.
Hubungan antara
variabel tersebut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) hubungan yang
sifatnya sejajar tidak timbal balik, (b) hubungan yang sifatnya sejajar timbal
balik, (c) hubungan yang menunjuk pada sebab akibat tetapi timbal balik.
· Hubungan
yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, contohnya: Hubungan antara kemampuan
fisika dengan kimia. Nilai fisika mempunyai hubungan sejajar dengan nilai
kimia, tetapi tidak merupakan sebab akibat dan timbal balik. Nilai fisika yang
tinggi tidak menyebabkan nilai kimia yang tinggi, dan sebaliknya. Keduanya
memiliki hubungan mungkin disebabkan karena faktor lain, mungkin kebiasaan
berpikir logik (tentang ke IPA-an) sehingga mengakibatkan adanya hubungan
antara keduanya.
· Hubungan
yang sifatnya sejajar timbal balik. Contohnya: Hubungan antara tingkat kekayaan
dengan kelancaran berusaha. Semakin tinggi tingkat kekayaan, semakin tinggi
tingkat kelancaran usahanya, dan sebaliknya.
· Hubungan
yang menunjuk pada sebab-akibat, tetapi tidak timbal balik. Contohnya hubungan
antara waktu PBM, dengan kejenuhan siswa. Semakin lama waktu PBM berlangsung,
siswa semakin jenuh terhadap pelajaran yang disampaikan.
· Sedangkan
hipotesis tentang perbedaan, yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam
variabel tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis tentang perbedaan ini
mendasari berbagai penelitian komparatif dan eksperimen. Contoh (1): Ada
perbedaan pretasi belajar siswa SMA antara yang diajar dengan metode ceramah +
tanya jawab (CT) dan metode diskusi (penelitian eksperimen). Contoh (2): Ada
perbedaan prestasi belajar siswa SMA antara yang berada di kota dan di desa
(penelitian komparatif).
3. Jenis
Hipotesis yang dilihat dari keluasan atau lingkup variabel yang diuji.
Ditinjau
dari keluasan dan lingkupnya, hipotesis dapat dibedakan menjadi hipotesis mayor
dan hipotesis minor. Hipotesis mayor adalah hipotesis yang mencakup kaitan
seluruh variabel dan seluruh objek penelitian, sedangkan hipotesis minor adalah
hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor
(jabaran dari hipotesis mayor).
· Contoh:
Hipotesis Mayor
“Ada hubungan antara keadaan sosial ekonomi
(KSE) orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP”.
· Contoh:
Hipotesis Minor.
1) Ada
hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar
siswa SMP.
2) Ada
hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
3) Ada
hubungan antara kekayaan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan
manfaat sebagai berikut:
· Memberikan
batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
· Mensiagakan
peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang
begitu saja dari perhatian peneliti.
· Sebagai
alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa
koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
· Sebagai
panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar