Nama : Helda Ernawati
NPM : 13213995
Kelas : 3EA14
Konvensi Naskah
Konvensi naskah adalah
semua persyaratan formal yang sudah berdasarkan ketentuan ,aturan yang lazim
dan sudah disepakati bersama dalam suatu penulisan agar tampak lebih bagus
dengan segala persyaratan yang meliputi bagian – bagian pelengkap dan kebiasaan
kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan .
SYARAT FORMAL PENULISAN SEBUAH NASKAH
Sebuah karangan harus memenuhi tiga aspek utama persyaratan formal, yaitu : Bagian pelengkap pendahuluan , Isi karangan , Bagian pelengkap penutup . Selain itu , karangan memerlukan adanya pengorganisasian karangan
Adapun unsur-unsur dalam Penulisan Sebuah Karangan:
A. Bagian Pelengkap Pendahuluan
a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul)
b. Halaman Judul
c. Halaman Persembahan (kalau ada)
d. Halaman Pengesahan (kalau ada)
e. Kata Pengantar
f. Daftar Isi
g. Daftar Gambar (kalau ada)
h. Daftar Tabel (kalau ada)
B. Bagian Isi Karangan
a. Pendahuluan
b. Tubuh Karangan
c. Kesimpulan
C. Bagian Pelengkap Penutup
a. Daftar Pustaka (Bibliografi)
b. Lampiran (Apendix)
c. Indeks
d. Riwayat Hidup Penulis
Dengan pemaparan
intisari sebagai berikut :
A. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan adalah bagian yang bertugas sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu agar terlihat lebih menarik dan pada bagian ini tidak membahas sama sekali tentang isi dari karangan tersebut
a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul
Halaman judul pendahuluan hanya mencantumkan judul karangan atau judul buku yang ditulis dengan huruf kapital dan terletak di tengah halaman agak ke atas.Halaman ini hanya tercantum nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas pengarang (kelas, nomor pokok mahasiswa ), nama lembaga (jurusan, fakultas, unversitas), nama kota, dan tahun penulisan.
Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:
A. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan adalah bagian yang bertugas sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu agar terlihat lebih menarik dan pada bagian ini tidak membahas sama sekali tentang isi dari karangan tersebut
a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul
Halaman judul pendahuluan hanya mencantumkan judul karangan atau judul buku yang ditulis dengan huruf kapital dan terletak di tengah halaman agak ke atas.Halaman ini hanya tercantum nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas pengarang (kelas, nomor pokok mahasiswa ), nama lembaga (jurusan, fakultas, unversitas), nama kota, dan tahun penulisan.
Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:
·
Judul menggambarkan
keseluruhan isi karangan.
·
Judul harus menarik
pembaca baik makna maupun penulisannya.
·
Sampul: nama karangan,
penulis, dan penerbit.
·
Halaman judul: nama
karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang,
nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan
makalah atau skripsi).
·
Seluruh frasa ditulis
pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal), atau model lurus
pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi pada halaman judul:
·
Judul diketik dengan
huruf kapital
·
Penjelasan tentang tugas
disusun dalam bentuk kalimat
·
Nama penulis ditulis
dengan huruf kapital
·
Logo universitas untuk
makalah, skripsi, tesis, dan disertasi, makalah ilmiah tidak diharuskan
menggunakan logo.
·
Data institusi mahasiswa
mencantumkan program studi, jurusan, fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun
ditulis dengan huruf kapital
Hal-hal yang harus
dihindarkan dalam halaman judul karangan formal:
·
Komposisi tidak menarik.
·
Tidak estetik.
·
Hiasan gambar tidak
relevan.
·
Variasi huruf jenis
huruf.
·
Kata “ditulis (disusun)
oleh.”
·
Kata “NIM/NRP.”
·
Hiasan, tanda-tanda,
atau garis yang tidak berfungsi.
·
Kata-kata yang berisi
slogan.
·
Ungkapan emosional.
·
Menuliskan kata-kata
atau kalimat yang tidak berfungsi.
b. Halaman Persembahan
Bagian yang tidak terlalu penting dan jarang melebihi satu halaman, biasanya terdiri dari beberapa kata saja. Ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.
c. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah.Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.
Hal-hal yang harus dihindarkan:
Bagian yang tidak terlalu penting dan jarang melebihi satu halaman, biasanya terdiri dari beberapa kata saja. Ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.
c. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah.Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.
Hal-hal yang harus dihindarkan:
·
Menggaris-bawahi nama
dan kata-kata lainnya.
·
Menggunakan titik atau
koma pada akhir nama.
·
Tulisan melampaui garis
tepi.
·
Menulis nama tidak lengkap.
·
Menggunakan huruf yang
tidak standar.
·
Tidak mencantumkan gelar
akademis.
d. Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa menulis sebuah karangan. Sifatnya formal dan ilmiah. Isi kata pengantar tidak menyajikan isi karangan, atau hal-hal lain yang tertulis dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan. Sebaliknya, apa yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan kata pengantar. Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut:
Kata pengantar merupakan bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa menulis sebuah karangan. Sifatnya formal dan ilmiah. Isi kata pengantar tidak menyajikan isi karangan, atau hal-hal lain yang tertulis dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan. Sebaliknya, apa yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan kata pengantar. Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut:
·
Ucapan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
·
Penjelasan adanya tugas
penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal
ilmiah).
·
Penjelasan pelaksanaan
penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal
ilmiah).
·
Penjelasan adanya
bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekolompok orang, atau
organisasi/lembaga.
·
Ucapan terima kasih
kepada seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga yang membantu.
·
Penyebutan nama kota,
tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan.
·
Harapan penulis atas
karangan tersebut.
·
Manfaat bagi pembaca
serta kesediaan menerima kritik dan saran.
Hal-hal yang harus
dihindarkan:
·
Menguraikan isi karangan.
·
Mengungkapkan perasaan
berlebihan.
·
Menyalahi kaidah bahasa.
·
Menunjukkan sikap kurang
percaya diri.
·
Kurang meyakinkan.
·
Kata pengantar terlalu
panjang.
·
Menulis kata pengantar
semacam sambutan.
·
Kesalahan bahasa: ejaan,
kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca tidak efektif.
e. Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis yang berfungsi untuk merujuk nomor halaman dan tersusun secara konsisten dengan baik. Konsistensi ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.
f. Daftar Gambar
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap gambar yang tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan: judul gambar, dan nomor halaman.
g. Daftar Tabel
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis yang berfungsi untuk merujuk nomor halaman dan tersusun secara konsisten dengan baik. Konsistensi ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.
f. Daftar Gambar
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap gambar yang tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan: judul gambar, dan nomor halaman.
g. Daftar Tabel
Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar tabel ini menginformasikan: nama tabel dan nomor halaman.
B. Bagian Isi Karangan
Bagian isi karangan merupakan inti dari karangan atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.
a. Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab I karangan. Pendahuluan bertujuan menarik perhatian pembaca, dengan menginfokan masalah apa yang akan dibahas dari bab awal hingga akhir. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan.
Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
1.
Latar belakang
masalah
2.
Tujuan penulisan
berisi target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai
3.
Ruang lingkup
masalah berisi pembatasan masalah yang akan dibahas.
4.
Landasan teori
5.
Sumber data
penulisan berisi data- data yang bersesuaian dengan pembahasan
6.
Metode dan teknik
penulisan berisi penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan dan teknik
penulisan menyajikan cara pengumpulan data.
7.
Sistematika
penulisan berisi gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama,
dan kesimpulan.
b. Tubuh Karangan
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah dan disinilah terletak segala masalah yang akan dibahas secara sistematis. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur berikut ini:
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah dan disinilah terletak segala masalah yang akan dibahas secara sistematis. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur berikut ini:
1.
Ketuntasan materi
Materi yang dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis pada kalimat tesis, baik pembahasan yang berupa data sekunder (kajian teoretik) maupun data primer.
Materi yang dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis pada kalimat tesis, baik pembahasan yang berupa data sekunder (kajian teoretik) maupun data primer.
2.
Kejelasan
uraian/deskripsi
yang terbagi tiga yaitu :
yang terbagi tiga yaitu :
o
Kejelasan konsep
o
Kejelasan bahasa
o
Kejelasan penyajian dan
fakta kebenaran fakta
Hal-hal lain yang harus
dihindarkan dalam penulisan karangan (ilmiah):
1.
Subjektivitas
2.
pembuktian pendapat
tidak mencukupi
c. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian penutup dari isi karangan dan merupakan suatu intisari dari karangan mulai dari bab awal hingga akhir .Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara:
Kesimpulan merupakan bagian penutup dari isi karangan dan merupakan suatu intisari dari karangan mulai dari bab awal hingga akhir .Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara:
1.
Dalam tulisan-tulisan
yang bersifat argumentatif, dapat dibuat ringkasan-ringkasan argumen yang
penting yang sejalan dengan perkembangan dalam tubuh karangan itu.
2.
Untuk
kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari
pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu.
C. Bagian Pelengkap
Penutup
Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah.
a. Daftar pustaka (Bibliografi)
Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan daftar pustaka.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi:
Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah.
a. Daftar pustaka (Bibliografi)
Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan daftar pustaka.
Unsur-unsur daftar pustaka meliputi:
1.
Nama pengarang:
penulisannya dibalik dengan menggunakan koma.
2.
Tahun terbit.
3.
Judul buku:
penulisannya bercetak miring.
4.
Data publikasi,
meliputi tempat/kota terbit, dan penerbit..
5.
Untuk sebuah
artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun
terbit.
Keterangan:
·
Jika buku itu disusun
oleh dua pengarang, nama pengarang kedua tidak perlu dibalik.
·
Jika buku itu
disusun oleh lembaga, nama lembaga itu yang dipakai untuk menggantikan nama
pengarang.
·
Jika buku itu
merupakan editorial (bunga rampai), nama editor yang dipakai dan di belakangnya
diberi keterangan ed. ‘editor’
·
Nama gelar
pengarang lazimnya tidak dituliskan.
·
Daftar pustaka
disusun secara alfabetis berdasarkan urutan huruf awal nama belakang pengarang.
b. Lampiran (Apendix)
Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki.Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.
c. Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad).
d. Riwayat Hidup Penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang.
Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki.Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.
c. Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad).
d. Riwayat Hidup Penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang.