ILMU BUDAYA
DASAR
ARTIKEL
HELDA ERNAWATI
1EA09
13213995
HAKIKAT MANUSIA
A. Pengertian
Hakikat Manusia
Hakikat
Manusia adalah mahluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat manusia adalah
mahluk yang sempurna , ada juga yang menyebutnya mahluk paling cerdas. Dan
kesemuanya itu menunjuk hakikat manusia adalah mahkluk yang positif. Manusia
dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan sebegitu sempurnanya.
Hakikat
manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah
laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha
untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih
baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan
dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan
baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan
sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya
tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
a. Hakikat Manusia
Sebagai Mahluk yang Kuat
Hakikat manusia sebagai mahluk yang kuat tentu karena manusia dicipta dengan
diberikan akal. Dengan akalnya manusia bisa mengalahkan terbangnya burung yang
terbang ke angkasa, dengan akalnya manusia bisa berenang di dasar laut seperti
ikan. Dibanding makhluk lainnya manusai mempunyai kelebihan-kelebihan.
Kelebihan-kelebihan itu membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan
manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik
didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang bergerak diruang yang
terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut, namun tetap
saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia. Mengenai
kelebihan manusia atas makhluk lain dijelaskan surat al-Isra’ ayat 70.
Disamping itu, manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu yang
diturunkan Allah, berupa al-Quran menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia
mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya (at-Tiin
: 95:4). Namun demikian, manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka
sebagai khalifah ( makhluk alternatif ) tetap hidup dengan ajaran Allah ( QS.
Al-An’am : 165 ). Karena ilmunya itulah manusia dilebihkan ( bisa dibedakan )
dengan makhluk lainnya.
b. Hakikat
Manusia Sebagai Mahluk yang Bertanggung Jawab
Sesungguhnya hakikat manusia adalah mahluk yang bertanggung jawab
atas tindakannya. Manusia diberi naluri. Naluri adalah semacam dorongan alamiah
dari dalam diri manusia untuk memikirkan serta menyatakan suatu tindakan.
Setiap makluk hidup memiliki dorongan ini, yang dapat diekspresikan secara
spontan sebagai tanggapannya kepada stimulus yang muncul dari dalam diri atau
dari luar dirinya. Nah naluri ini tidak setiap waktu muncul yang baik nun kadang
muncul naluri kejahatan , namunpada hakikatnya atas tindakan keaikan maupun
kejahatan manusia memiliki tanggungjawab.
c. Hakikat
Manusia Sebagai Mahluk yang Membutuhkan Tuhan
Sesuatu yang diciptakan pastilah ada yang mencipta, begitulah manusia, Manusia
akan gersang ketika tidak kunjung menemukan sesuatu yang lebih tinggi darinya.
Sesuatu yang menciptakan dirinya.
B. Sifat
Hakikat Manusia
Sifat
hakikat manusia adalah obyek studi filsafat, lebih spesifik lagi adalah tugas
antropologi (filsafat antropologi) untuk mencari jawaban atas pertanyaan
“apakah manusia itu”? Adapun pertanyaan tersebut antara lain berkenaan dengan
(1) asal usul keberadaan manusia, yang mempertanyakan apakah beradanya manusia
di dunia ini hanya kebetulan saja sebagai hasil evolusi atau hasil ciptaan
Tuhan? (2) Stuktur metafisik manusia, apakah yang esensial dari manusia itu
badannya atau jiwanya atau badan dan jiwa. (3) berbagai karakteristik dan
makna eksistensi manusia di dunia, antara lain berkenaan dengan individualitas,
sosialitas.
Hal
ini menjadi keharusan oleh karena pendidikan bukanlah sekadar soal praktik
melainkan praktik yang memiliki landasan dan tujuan. Sedangkan landasan dan
tujuan pendidikan itu sendiri sifatnya filosofis normatif. Bersifat filosofis
karena untuk mendapatkan landasan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang
bersifat mendasar, sistematis dan universal tentang ciri hakiki manusia.
Bersifat normatif karena pendidikan mempunyai tugas untuk menumbuhkembangkan
sifat hakikat manusia tersebut sebagai sesuatu yang bernilai luhur, dan hal itu
menjadi keharusan.
Sifat
hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara
prinsipil (jadi bukan hanya gradual)membedakan manusia dari hewan.
C.
Wujud Sifat Hakikat Manusia
Mengenai wujud
sifat hakikat manusia (yang tidak dimiliki oleh hewan), akan dipaparkan oleh
paham eksistensialisme dengan tujuan agar menjadi masukan dalam membenahi
konsep pendidikan, yaitu:
a) Kemampuan
Menyadari Diri
Kaum
rasional menunjuk kunci perbedaan manusia dengan hewan pada adanya kemampuan
menyadari diri yang dimiliki oleh manusia. Berkat adanya kemampuan menyadari
diri yang dimiliki oleh manusia, maka manusia menyadari bahwa dirinya (akunya)
memiliki ciri khas atau karakteristik diri. Hal ini menyebabkan manusia dapat
membedakan dirinya dengan aku-aku yang lain (ia,mereka) dan dengan no-aku
(lingkungan fisik) di sekitarnya.
b) Kemampuan
bereksistensi
Kemampuan
bereksistensi adalah kemampuan menempatkan diri dan menerobos. Justru karena
manusia memiliki kemampuan bereksistensi inilah maka pada manusia terdapat
unsur kebebasan. Dengan kata lain, adanya manusia bukan ”berada” seperti hewan
dan tumbuh-tumbuhan, melainkan “meng-ada” di muka bumi. Jika seandainya pada
diri manusia ini tidak terdapat kebebasan, maka manusia itu tidak lebih dari
hanya sekedar “esensi” belaka, artinya ada hanya sekedar “ber-ada” dan tidak
pernah “meng-ada” atau “ber-eksistensi”. Adanya kemampuan bereksistensi inilah
pula yang membedakan manusia sebagai makhluk human dari hewan selaku mahkluk
infra human, dimana hewan menjadi orderdil dari lingkungan, sedangkan manusia
menjadi manajer terhadap lingkungannya.
c) Kata hati
(conscience of man)
Kata hati
atau conscience of man juga sering disebut dengan istilah hati
nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati, dan sebagainya. Conscience ialah
“pengertian yang ikut serta” atau “pengertian yang mengikut perbuatan”. Manusia
memiliki pengertian yang menyertai tentang apa yang akan, yang sedang, dan yang
telah dibuatnya, bahkan mengerti juga akibatnya, bagi manusia sebagai manusia.
d) Moral
Jika kata
hati diartikan sebagai bentuk pengertian yang menyertai perbuatan, maka yang
dimaksud dengan moral (yang sering juga disebuat etika) adalah perbuatan itu
sendiri. Disini tampak bahwa masih ada jarak antara kata hati dengan moral.
Artinya seseorang yang telah memiliki kata hati yang tajam belum otomatis
perbuatannya merupakan realisasi dari kata hatinya itu. Untuk menjembatani
jarak yang mengantarai keduanya masih ada aspek yang diperlukan yaitu kemauan.
Bukankah banyak orang yang memiliki kecerdasan akal tetapi tidak cukup memiliki
moral. Itulah sebabnya maka pendidikan moral juga sering disebut pendidikan
kemauan
e) Tanggung
jawab
Kesedian
untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntut jawab, merupakan
pertanda dari sifat orang yang bertanggung jawab. Wujud bertanggung jawab
bermacam-macam. Ada tanggung jawab kepada diri sendiri, tanggung jawab kepada
masyarakat, dan tanggung jawab kepada Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab
dapat diartikan sebagai keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan
sesuai dengan tuntunan kodrat manusia, dan bahwa hanya karena itu perbuatan
tersebut dilakukan, sehingga sanksi apapun yang dituntutkan (oleh kata hati,
oleh masyarakat, oleh norma-norma agama), diterima dengan penuh kesadaran dan
kerelaan.
f) Rasa
kebebasan
Merdeka
adalah rasa bebas (tidak merasa terikat oleh sesuatu), tetapi sesuai dengan
tuntunan kodrat manusia. Kemerdekaan dalam arti yang sebenarnya memang
berlangsung dalam keterikatan. Artinya, bebas berbuat sepanjang tidak
bertentangan dengan tuntunan kodrat manusia. Kemerdekaan berkaitan erat dengan
kata hati dan moral. Seseorang mengalami rasa merdeka apabila segenap
perbuatanya (moralnya) sesuai dengan apa yang dikatakan oleh kata hatinya,
yaitu kata hati yang sesuai dengan kodrat manusia.
g) Kewajiban
dan hak
Pada
dasarnya hak itu adalah sesuatu yang masih kosong. Artinya meskipun hak tentang
sesuatu itu ada, belum tentu sesorang mengetahuinya (misalnya hak memperoleh
perlindungan hukum). Pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban bertalian erat
dengan soal keadilan. Dalam hubungan ini dapat dikatakan bahwa keadilan
terwujud bila hak sejalan dengan kewajiban karena pemenuhan hak dan pelaksaaan
kewajiban dibatasi oleh situasi kondisi, yang berarti tidak semua hak dapat
terpenuhi dan tidak segenap kewajiban dapat sepenuhnya dilakukan.
h) Kemampuan
Menghayati Kebahagian
Pada saat
orang menghayati kebahagian, aspek rasa lebih berperan dari pada aspek nalar.
Oleh karena itu dikatakan bahwa kebahagian itu sifatnya irasional. Kebahagian
itu ternyata tidak terletak pada keadaanya sendiri secara factual (lulus
sebagai sarjana, mendapat pekerjaan dan seterusnya) ataupun pada rangkaian
prosesnya, maupun pada perasaan yang diakibatkannya tetapi terletak pada
kesangguapan menghayati semuanya itu dengan keheningan jiwa, dan mendudukkan
hal-hal tersebut didalam rangkaian atau ikatan tiga hal yaitu : usaha,
norma-norma, dan takdir.
Manusia yang
menghayati kebahagian adalah pribadi manusia dengan segenap keadaan dan
kemampuannya. Manusia menghayati kebahagaian apabila jiwanya bersih dan stabil,
jujur, bertanggung jawab, mempunyai pandangan hidup dan keyakinan hidup yang
kukuh dan bertekad untuk merealisasikan dengan cara yang realistis.
Kepribadian Bangsa Timur
Budaya yang terdapat di dunia beraneka
ragam.Bermacam-macam budaya dikarenakan perbedaan peradaban daerah itu
masing-masing,selain itu juga karena letak geografis daerah tersebut.Manusia
mendiami wilayah yang berbeda,ada yang di wilayah Barat,Timur Tengah,dan Timur.
Berada di lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan,adat istiadat ,budaya juga
berbeda.perbedaan budaya tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangannya.Misalnya pada bangsa timur,bangsa timur dikenal sebagai bangsa
yang ramah,bangsa yang mempunyai kepribadian baik,dan bangsa yang
bersahabat.Banyak orang dari wilayah lain yang tertarik pada kebudayaan bangsa
timur.
Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari
wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda.
menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa
bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar
berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan
bermata sipit.
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Manusia
membutuhkan manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Hal
tersebut benar – benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama
Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.
Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh
kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan
dan kepribadian yang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia
memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya
pun berbeda.
Kepribadian bangsa timur sangat identik dengan benua asia khususnya Indonesia. Kepribadian
bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi. Selain itu,
kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga lebih terbuka dan ramah tamah
terhadap bangsa atau negara lain. Bangsa timur juga amat peduli dengan orang
lain hal ini dibuktikan dengan adanya saling tolong menolong dengan sesama dan
begotong royong. Dan kebanyakan masyarakat lebih agamis.Kepribadian bangsa
timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu Negara yang
menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan
sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat cirri khas dalam bebagai
Negara yang mencerminkan Negara terdebut memiliki kepribadian yang unik. Bangsa
tinur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi.
Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong dan dilakukan besama-sama,
serta saling menghargai antara sesame manusia.
Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat,
peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia
atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun,
ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem
teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai
budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling
menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya
akulturasi tersebut. Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh
Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih
sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
PENGERTIAN
KEBUDAYAAN,UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN,WUJUD KEBUDAYAAN DAN
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
A.Pengertian kebudayaan
Budaya adalah suatu cara
hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa orang
mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat
dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan
oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra
yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
“individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang
dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya
yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang
koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett
Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan
dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi
tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang
akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
B.Unsur-Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985)
menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok
kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1.
Kesenian
2. Sistem teknologi dan peralatan
3. Sistem organisasi masyarakat
4. Bahasa
5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi
Pada jaman modern seperti
ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar
memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya
saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk
mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya
bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan
kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan
mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan
soal 7 unsur budaya universal yaitu :
1.Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan
fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis
mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2.Sistem teknologi dan
peralatan
Sistem yang timbul karena
manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat
memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
3.Sistem organisasi
masyarakat
Sistem yang muncul karena
kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling
sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar
individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
4.Bahasa
Sesuatu yang berawal dari
hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah
komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa
universal seperti bahasa Inggris.
5.Sistem mata pencaharian
hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena
manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat
memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
6.Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir
karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga
memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
7.Sistem religi
Kepercayaan manusia
terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat
yang lebih dan Maha Kuasa.
C.WUJUD
KEBUDAYAAN
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi
tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1.Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau
disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam
pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka
itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan
manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata
kelakuan.
3.Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan
bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari
wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan
memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
D.FAKTOR YANG MENDORONG DAN MENGHAMBAT
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
1.Mendorong Perubahan
Kebudayaan
adanya unsur-unsur
kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,terutama unsur-unsur teknologi
dan ekonomi.adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan
kebudayaan terutama generasi muda.
2.Menghambat perubahan
kebudayaan
adanya unsur-unsur
kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti : adat istiadat,dan
keyakinan agama,adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur
perubahan terutama generasi kolot.
A. FAKTOR INTERNAL
*PERUBAHAN DEMOGRAFIS
perubahan demografis
disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah,akan mengakibatkan terjadinya
perubahan diberbagai sektor kehidupan,contohnya : bidang perekonomian,
pertambahan peduduk akan persediaan kebutuhan pangan,sandang dan papan.
*KONFLIK SOCIAL
konflik social dapat
mempengaruhi terjadinya perubahan dalam suatu masyarakat,contohnya : konflik
kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah
transmigrasi,untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat
dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
*BENCANA ALAM
bencana alam yang menimpa
masyarakat dapat mempengaruhi perubahan contohnya : banjir,bencana
longsor,letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan
ketempat yang baru,disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan
dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilisasi maupun alkuturasi.
*PERUBAHAN LINGKUNGAN ALAM
ada beberapa faktor
misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta,rusaknya hutan karena
erosi,perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena
kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
2.FAKTOR EKSTERNAL
*PERDAGANGAN
indonesia terletak pada
jalur perdagangan asia timur dengan india,timur tengah bahkan eropa
barat,itulah sebabnya indonesia sebagai persinggahan pendagang pendagang
besar,selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat
setempat sehingga terjadilah perubahan budaya.
*PENYEBARAN AGAMA
masuknya unsur-unsur agama
hindu dari india atau budaya arab bersamaan proses penyebaran agama hindu dan
islam ke indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui
proses penyebaran agama kristen dan kalonialisme.
*PEPERANGAN
kedatangan bangsa barat ke
indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan,dalam
suasana tersebut ikut masuk pula unsur unsur budaya bangsa asing ke indonesia.
HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara bahasa, manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir,
berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam
bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun
rohani.
Manusia dan kebudayaan
pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan
dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat
kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
·
Penganut kebudayaan,
·
Pembawa kebudayaan,
·
Manipulator kebudayaan,
dan
·
Pencipta kebudayaan.
Disamping itu, kebudayaan
manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu
seni. Keindahan atau seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang
dijalaninya menjadi lebih indah.
Manusia dan keindahan atau
seni memang tidak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan
yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun
seni pertunjukan) yang nantinya menjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat
dibanggakan.
Sebuah kebudayaan besar
biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah
kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan
dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama,
pekerjaan, pandangan politik dan gender.
Manusia Sebagai
Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau
terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang
ada di bumi ini. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan dibekali oleh akal
pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya
menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal,
intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.
Dengan semua kemampuan
yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada
hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk
manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain,
kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup
ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala
ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai
kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan
teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap
lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai:
- Suatu
hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
- Wadah
untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
- Sebagai
pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
- Pembeda
manusia dan binatang
- Petunjuk-petunjuk
tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam
pergaulan.
- Pengatur
agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan
menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
- Sebagai
modal dasar pembangunan.
Hubungan Ilmu Budaya
Dasar dengan Manajemen
Pengertian Ilmu Budaya Dasar secara
sederhana adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD atau Ilmu
Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal
dari istilah bahasa Inggris The
Humanities. Adapun istilahHumanities itu
sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang
bisa diartikanManusiawi, Berbudaya dan Halus. Dengan mempelajari The Humanities diharapkanseseorang akan
bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Maka,
bisa dikatakan bahwa The
Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitunilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau
manusia berbudaya. Agar manusia bisa menjadi humanus, mereka harus
mempelajari suatu ilmu yang dinamakan The Humanities. Jadi, Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu tentang
berbagai budaya, melainkan pengertian dasar dan pengertian umumnya tentang
konsep-konsep dan teori-teori budaya yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah kebudayaan.
Perdebatan terhadap berbagai masalah budaya ini dilakukan dengan
menggunakan berbagai pengetahuan budaya (the humanities), baik dengan
menggunakan suatu keahlian (disiplin) ataupun dengan menggunakan pendekatan
berbagai keahlian (interdisipliner).
Tujuan dari Ilmu Budaya dasar adalah :
1.
Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap
lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2.
Memperluas pandangan mereka tentang
masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.
Lebih tanggap, memiliki penglihatan yang
lebih jelas, memiliki pemikiran yang lebih mendalam, serta mampu menghargai
budaya yang ada di sekitarnya.
4.
Diharapkan agar mereka dapat ikut dalam
pengembangan kebudayaan bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang yang
luhur nilainya.
5.
Mahasiswa agar lebih mendalam dirinya
sendiri sebagai manusia maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya
saja, misalnya pemikiran dan perasaannya.
6.
Mahasiswa perlu mengenal perilaku diri
sendiri maupun orang lain sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
7.
Mahasiswa perlu bersikap luwes dalam
pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia, serta tahu masalah perilaku
manusia.
8.
Mahasiswa perlu tanggap terhadap hasil
budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih intens terhadap
masalah-masalah pemikiran, perasaan, serta perilaku manusia, dan ketentuan yan
menciptakannya.
9.
Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya
serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
10.
Kerelaan memikirkan kembali dengan hati
terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri
sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
11.
Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai
yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggungjawab dan
sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dibenarkannya.
12.
Lebih peka dan terbuka terhadap masalah
kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggungjawab terhadap masalah-masalah
tersebut.
13.
Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai
lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
14.
Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai
yang hidup dalam masyarakat, saling menghormati serta simpati pada nilai-nilai
yang hidup pada masyarakat.
Pengertian Manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (James
A.F Stoner, Management, Prentice/ Hall International, Inc., Englewood Cliffs,
New York, 1982.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet,
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara
efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,
dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan,
kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif
menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai
tujuan tersebut.
Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi,
dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode
ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen.
Manajemen sebagai ilmu (science) yang obyektif-rasional, bisa dipelajari oleh
siapa pun. Bahkan para ilmuwan dengan sangat fasih menguraikan teori-teori
manajemen yang dikembangkannya. Tetapi apakah mereka mampu menerapkan dalam
lingkup organisasi terkecil, minimal di lingkungan kerjanya, itu soal lain.
Teori-teori manajemen hanya memberi sejumlah peluang, atau
kemungkinan-kemungkinan, tanpa ada kepastian keberhasilan. Teori manajemen
hanya dapat membimbing kepada prestasi dan hasil yang lebih baik. Sebagai ilmu,
manajemen dengan sangat sistematis merupakan suatu uraian menyeluruh mengenai
konsep-konsep dan langkah-langkah praktis yang siap implimentasi. Manajemen
sebagai ilmu karena manajemen bisa dipelajari seperti halnya ilmu pengetahuan.
Seni karena keragaman.
Manajemen sebagai profesi karena manajemen bias digunakan sebagai batu pijak
dan karir.
Manajemen sebagai seni
Selain sebagai ilmu, manajemen juga dianggap sebagai seni. Hal ini disebabkan
oleh kepemiminan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran,
kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan
oleh bakat seseorang dan aga susah untuk dipelajari. Manajemen sebagai ilmu
karena manajemen bisa dipelajari seperti halnya ilmu pengetahuan. Seni karena
keragaman. Manajemen sebagai profesi karena manajemen bias digunakan sebagai
batu pijak dan karir.
Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan
yang berusaha secara sistematis untuk memahai mengapa dan bagaimana manusia
berkerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih
bermanfaat bagi kemanusiaan.
Manajemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni, tetapi kombinasi dari keduanya.
Kombinasi ini tidak dalam proporsi yang tetap, tetapi dalam prporsi yang
bermacam-macam.
Dengan mengandalkan manajemen sebagai seni (art), sementara seni berhubungan
dengan bakat, dan karenanya bersifat alamiah, maka pengetrapan manajemen hanya
mungkin bagi mereka yang terlahir memang berbakat. Dengan cara pandang ini,
teori manajemen hanya memberikan sejumlah prosedur, atau sebagai pengetahuan
yang sulit diterapkan. Karena proses manajamen ditentukan oleh subyektivitas,
atau style.
Selain itu juga, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah
sebuah seni. Hal ini disebabkan oleh kepemimpinan memerlukan kharisma,
stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan
antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan
sulit dipelajari.
Manajemen sebagai Profesi
Banyak usaha telah dilakukan untuk mengaplikasikan menajemen sebagai suatu
profesi. Edgar H. Schein telah menguraikan kriteria-kriteria untuk menentukan sesuatu
sebagai profesi yang dapat diperinci sebagai berikut:
1.
Para profesional membuat keputusan atas
dasar prinsip- prinsip umum. Adanya pendidikan, dan program-program latihan
formal menunjukkan bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat diandalkan.
2.
Para profesional mendapatkan status
tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suku bangsa atau agamanya dan
kriteria politik atau sosial budayanya.
3.
Para profesional harus ditentukan oleh
suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi kliennya.
Manajemen telah berkembang menjadi bidang yang semakin profesional melalui
perkembangan yang menyolok program-program latihan manajemen di universitas
maupun diberbagai lembaga manajemen swasta, dan melalui pengembangan para eksekutif
organisasi (perusahaan).
UNSUR-UNSUR UTAMA DALAM PROSES MANAJEMEN
Dalam manajemen terdapat unsur-unsur atau komponen-komponen yang membuatnya
menjadi suatu proses yang berifat mengatur dan mengontrol, unsur tersebur
seperti:
1.
Perencanaan: memutuskan apa yang harus
terjadi di masa depan (hari ini, minggu depan, buland epan, tahun depan,
setelah lima tahun, dsb.) dan membuat rencana untuk dilaksanakan.
Planning adalah kegiatan seorang manajer dalam menyusun rencana. Menyusun
rencana berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus
ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.
Dalam perencanaan, ada proses seperti 1) pemilihan atau penetapan tujuan dari
organisasi, dan 2) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program,
prosedur, metode, anggaran dan standar yang dibutuhkna untuk mencapai tujuan.
2.
Pengorganisasian: membuat penggunaan
maksimal dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana dengan
baik.
Organizing berarti menciptakan suatu struktur organisasi dengan bagian-bagian
yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antarbagian-bagian satu
sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur
tersebut.
Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian seperti, 1)penentuan sumberdaya dan kegiatan yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan organisasi, 2) perencanaan dan pengembangan suatu
organisasi, 3) penugasan tanggung jawab tertentu, dan 4) pendelegasian wewenang
yang diperlukan kepada individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
3.
Leading/Kepemimpinan dan motivasi: memakai
kemampuan di area ini untuk membuat yang lain mengambil peran dengan efektif
dalam mencapai suatu rencana.
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan
usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang
agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang
dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4.
Pengendalian: monitoting memantau kemajuan
rencana, yang mungkin membutuhkan perubahan tergantung apa yang terjadi
Controlling adalah proses pengawasan performa perusahaan untuk memastikan bahwa
jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang
manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan,
kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar
mengevaluasinya
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR DENGAN MANAJEMEN
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat terlepas dari ilmu budaya
dasar dan kegiatan manajemen yang ada di sekitarnya. Semua itu dapat membuat kita bertindak, bertingkah laku, dan berfikir sesuai
dengan penjelasan di atas. Sebuah komponen budaya tersebut dapat mempengaruhi
yang terdiri dari minat pribadi, kemampuan, rasa empati, serta sikap percaya
kepada. Agar dapat menuntun kita untuk mengolah informasi dengan baik dan
benar.
Kesimpulan
Dari semua penjelasan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
kegiatan manajemen itu berpengaruh pada ilmu budaya dasar, dan begitu pula
sebaliknya. Semua itu dapat membuat kita bertindak, bertingkah laku, dan
berfikir agar dapat menuntun kita untuk mengolah informasi dengan baik dan
benar. Dan inilah hubungan antara Ilmu Budaya Dasar dengan Manajemen.
Daftar Pustaka